Batik Parang merupakan salah satu motif batik tertua di Indonesia. Parang berasal dari kata Pereng yang artinya lereng. Pereng menggambarkan sebuah garis mengarah kebawah dari tinggi ke rendah secara diagonal. Batik Parang juga terdiri dari beberapa macam seperti parang rusak, parang klitik, parang slobog dan parang kusuma.
Motif yang digunakan untuk Batik Persija ini adalah parang rusak. Dulu motif ini dibuat oleh Panembahan Senopati saat sedang melakukan meditasi di Pantai Selatan. Ia terinspirasi dari ombak besar yang terus menghantam karang sampai karang itu rusak. Bentuk dasar seperti huruf S diambil dari ombak lautan yang berarti semangat yang tidak pernah padam. Maksud dari petuah ini adalah supaya kita tidak pernah menyerah.
Jalinan S yang tidak terputus pada motif parang berarti usaha yang tidak pernah putus dalam usaha memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan ataupun bentuk hubungan antar saudara yang tidak akan pernah putus. Motif parang rusak juga merupakan hadiah dari generasi ke generasi di kalangan bangsawan karena motif ini juga menjadi simbol agar generasi selanjutnya melanjutkan perjuangan leluhurnya. Garis lurus diagonal pada batik parang rusak melambangkan rasa hormat, keteladanan serta ketaatan pada nilai-nilai kebenaran.
Source : https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/03/28/makna-batik-parang-yang-taksembarangan
Your email address cannot be published. Required fields are marked*
No comments